Senin, 30 November 2015

SEKILAS TENTANG KAMI

        Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.  

  
    Menyambut gegap gempitanya zaman yang  semakin bergerak maju  yang dimana selalu terjadinya peperangan intelektual dimana yang lemah kalah dan yang kuat menjadi semakin kuat dan terjadinya gerak maju peperangan dalam ranah intelektual yang bukan perindividu tapi perkelompok. dimana saat kelompok  satu menghagemoni  atau berkuasa lebih diatas kelompok lain karena keungulan intelektualnya maka kelompok lain hanya bisa terdiam dan perlawan yang efektif hanya dapat didapat saat kelompok yang dikuasai bersama-sama bersatu padu berperang juga diranah intelektual.
     
      Maka karena kepedulian ini kami membangun sebuah forum yang didimana ingin menghidupkan kembali  suasana intelektualitas kampus yang sempat vakum lama untuk setidaknya bersiap menghadapi gerak maju kedepannya yang penuh dengan pertentangan dalam ranah intelektual setidaknya kami tidak ingin dihagemoni maupun menghagemoni maka dengan ini kami yang merupakan sekumpulan mahasiswa berasal dari organisasi Muhammadiyah yang mencoba membangun nalar dengan cara yang positif dan berupaya memberi kontribusi pada perubahan sekecil apapun dalam artian positif dan berupaya mewujudukan nalar intelektual sebagai salah satu komponen penting menghadapi zaman yang terus maju  akan mendirikan sebuah forum bernama serdadu faskho 2015.

   Forum ini didirikan di kampus universitas  Muhammadiyah lampung sebagai penunjang proses pembelajaran kelas dan tidak mengantikan, menafikan ,apalagi menghapuskan pengajaran didalam kelas namun hanya sebagai penambah dan pembangun nalar keilmuwan yang bersinergi dengan pembelajaran kelas sehingga dapat menghasilkan individu yang tidak hanya makan teori tapi melahirkan teori, mengkritik teori, menginterprestaasikan teori dan lebih jauh jauh menjalankan aksi nyata dengan landasan teori yang dipelajari,  serta  sebagai penambah skill dalam membuat dan menyampakan sebuah argumen dengan konsep keilmuwan yang kritis, analitis, dan interprestatif.         

     Forum ini bukan forum sekedar ngobrol utopis tapi di implementasikan dalam aksi sebagai wujud dan peran serta mahasiswa dalam agen sosial yang menjadi ujung tombak kemajuan negara. kami memandang pembangunan nalar kritis sangat penting dalam upaya mahasiswa memahami segala yang dihadapinya dengan pandangan luas tidak sempit sehingga tidak tersekat pada primordialisme,materialisme, hedonisme, xenophobia ( takut akan orang asing),radikalisme, dan isme-isme lain yang negatif dan mengarahkan mereka menjadi individu yang mati secara intelekutalitas dan tinggal menunggu mati digilas zaman atau diarahkan menjadi individu yang beringas. 

     Karena dimasa ini dunia mahasiswa sedang dilanda oleh kebangkrutan nalar yang disertai dengan rusaknya kesalahena sosial sehingga berbagai konsepsi aksi yang dihasilkan menjadi carut marut karena tidak terisi otak dengan ilmu yang benar  dan  hanya sebatas emosi sesaat sehingga endingnya tidak adanya efek yang dihasilkan oleh aksi tersebut. disinilah forum faskho berperang melawan kebangkrutan nalar, apatisme, skeptisme, dan berbagai  isme yang negatif lainnya untuk mewujudkan mahasiswa yang benar berintelektualitas.

     Point penting yang forum coba lawan pertama adalah kebangkrutan nalar karena nalar yang bangkrut maka ide menjadi tidak ada dan ketika ide tak ada maka tidak adanya perubahan yang dihasilkan karena arah kedepan menjadi semakin tak jelas, terlebih lagi kebangkrutan nalar itu berinringan dengan penghambaan pada berbagai isme-isme( paham ) yang negatif yang di pikir oleh mahasiswa sebagai jalan terbaik mengekpresikan semangat mereka.
        
       Point kedua adalah keapatisan karena sikap apatis sudah menjadi racun yang membahayakan saat sifat itu justru mengantarkan calon intelektual kepada sikap individualisme secara tidak langsung mengembangkan racun kebodohan, kesombongan, dan juga rasa rendah diri karena selama ini ditutupi oleh racun keacuhan yang berimbas pada ketidakberanian untuk bersuara apalagi bertindak karena sudah mendarah dagingnya sifat apatis .
        
      Point ketiga adalah melawan ketidakingintahuan,ketidakingintahuan adalah sebuah jalan menuju kepada kebodohan. Asumsi kami bahwa tidak ada individu yang bodoh tapi banyak individu yang tidak ingin tahu dan tidak mau tahu dikarena mereka hanya fokus pada apa yang mereka sukai dan minati saja yang dimana mereka menutup nalar untuk semua persoalan lain yang tidak menarik bagi mereka yang padahal persoalan itu bisa berimbas pada jalan hidup mereka kelak.
        
     Point keempat adalah memasyarakatkan budaya analitis,kritis, dan interprestatif agar semua yang di bicarakan, direncanakan, dijalankan ,maupun dilanjutkan agar jelas konsepnya seperti apa dan bagaimana taktis Kedepannya dan itu semua hanya dapat didapat jika kita mengembang pola belajar lewat sebuah forum yang berlandaskan pada analitis, kritis ,dan interprestatatif dengan disertai saling menghargai antar individu.
       
    Point kelima adalah sebagai landasan dan dasar aksi karena aksi tidak bisa sembarangan turun kejalan  harus ada konsep yang lengkap untuk apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, kapan waktu menyampaikannya,kepada siapa pesan itu efektif tersampaikan ,dimana disampaikannya ,dan kenapa itu penting untuk disampaikan harus jelas dan terkonsep rapi agar tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri.
         
      Point keenam adalah sebagai media untuk membantu sebuah proses perubahan kearah yang lebih baik saat aksi berjalan dan tuntunan terpenuhi maka tindak lanjutnya adalah bagaimana meneruskan cita-cita yang sudah tercapai dengan terus mengawalnya dengan berbagai pemikiran kritis tapi penuh ide.

     Sangat ironis ketika iklim intelektualitas pada dunia islam sangat jauh dari maju di era modern ini, ini bisa dilihat betapa apatisnya pemuda/pemudi islam untuk mengkaji dan berdiskusi dengan alasan yang beraneka ragam padahal gerak maju islam kedepannya ditentukan oleh para generasi muda,  dengan membangun nalar maka kita akan mempertajam pikiran dengan banyak literalasi karena literasi adalah komponen penting dan sangat penting dalam usaha pembangunan nalar dalam islam sendiri disebutkan perintah pertama yang diterima nabi adalah iqro atau bacalah yang berarti islam mengajarkan umat untuk belajar dari berbagai informasi yang ada dan bersifat terbuka dengan segala macam ilmu pengetahuan tidak cukup berhenti dimembaca, islam juga mengajarkan untuk memusyawarahkan segala permasalahan dengan landasan keilmuwan yang benar dan tepat.
    
    Selain itu  juga banyak perintah dalam agama islam tentang pentingnya kajian dan diskusi ayat- ayat alquran seperti surat Hûd [11] ayat 32, diceritakan diskusi antara Nuh as dengan kaumnya, surat Qs. al-Ankabût [29]: 46, surat Qs. al-Qashash [28]: 50), serta surat  QS Ali Imron (3) :61). Didalam ayat tersebut diterangkan pentingnya diskusi dan kajian dalam islam yang dimana bertujuan untuk menghidupkan nalar.

       Dalam tradisi islam diskusi dan kajian menjadi hal penting yang dilakukan nabi Muhammad  Saw dimana nabi sering berdiskusi dan mengkaji berbagai persoalan bersama para sahabatnya disebutkan taktakala  Rasulullah Saw menetapkan posisi pertahanan kaum muslim pada saat perang Badar, pendapat beliau disanggah oleh Khubab bin Mundzir. Akan tetapi, karena pendapat beliau Saw mengenai posisi pertahanan kaum muslim bukan berasal dari wahyu, dan beliau Saw mengetahui bahwa pendapat Khubab bin Mundzir lebih tepat, maka beliau Saw segera meninggalkan pendapatnya dan mengikuti pendapat Khubab bin Mundzir.
     
     Disitu nabi mengajarkan bahwa pentingnya mengasah  nalar agar menciptakan argumen yang bagus dan bisa diimplementasikan dalam setiap tindakan nyata ,karena dalam islam  ada larang an kaum Muslim melakukan diskusi yang tidak dilandasi ilmu pengetahuan dan mengarah kepada berbantah-bantahan. Sedangkan diskusi untuk mencari pendapat yang terkuat justru menjadi kewajiban setiap kaum muslim. Ini ditunjukkan oleh perilaku Nabi saw yang disebukan diatas tadi.
     
    Bahkan konsep dasar bagaimana sebaiknya diskusi dan kajian itu dilakukan sudah dijelaskan dalam alquran pada surat an-nahl yang berbunyi “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (Qs. an-Nahl [16]: 125). Oleh karena itu dalam setiap asepk keilmuwan dari sains sampai agama selalu mengajarka akan pentingnya nalar maka dengan  bernalar  kita  akan berliterasi dengan berliterasi maka kita akan berkreatifitas dan tidak terpenjara pada penjara kebodohan karena zaman kedepan adalah zaman dimana akan banyak terjadinya pertarungan konsepsi.
         
wasalamam

   








      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar