Selasa, 29 Desember 2015

ZOROASTRIANISME DAN BANGSA ARAB DI MASA ERA PRA ISLAM

      Pengetahuan yang mantap tentang berbagai tradisi agama di pra-Islam Jazirah Arab berkembang karena aktivitas arkeologi. Kita tahu tradisi Iran terutama iran kuno atau persia kuno dan pengaruh agama-agama sebelum islam yang muncul dan  terkenal di pusat-pusat utama peradaban di timur tengah   terutama di Saudi kini hingga, dari Bahrain ke Yaman telah memberikan fakta sejarah tersendiri yang bisa mengungkapkan bagaimana kondisi Arab pra islam . Sebagai contoh, selama era perang Bizantium-Sasania  banyak kaum kafir atau yang memusuhi muhammad  di mekkah mengejek Muhammad bahwa "Ahli Kitab," yaitu orang-orang Kristen dari Byzantium (Arab. Ahl al-Kitab min ar-Rum) telah dikalahkan oleh Persia dan dengan demikian mereka kemudian akan mengalahkan Muslim.
      
    Sejarawan Muslim dari Amol, Tabari juga menyatakan bahwa Muhammad itu tidak begitu menyukai Zoroastrian (Arab. Al-Majus, lit.'magi '), memenangkan pertempuran melawan apa yang ia dianggap sebagai "Ahli Kitab" (ahl Arab. al-Kitab). Sebagai tanggapan, tradisi Islam mengatakan bahwa wahyu telah dikirim yang memprediksi kemenangan bangsa romawi atas persia yang kemudian dikenal sebagai Sūraar-Rum (Qur'an, SūraXXX) yang dimana berisi prediksi kekalahan raja Sasania raja, Khosrow II (590-628 M) dan kemenangan Kaisar Heraclius (610-641 CE) (Tabari, 1999, 324). Dengan demikian, Qur'an merupakan sumber penting untuk mengukur dan sekaligus menggambarkan pandangan Muslim awal terhadap  panggung politik Iran-Bizantium yang sangat berpengaruh pada islam awal (Bowersock 2012, 62-63).

Surah Ar Ruum 2 - 4 

غُلِبَتِ الرُّومُ (2) فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (3) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (4) 

Telah dikalahkan bangsa Rumawi,(QS. 30:2)  di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,(QS. 30:3) dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,(QS. 30:4)
          
      Tapi perlu di ingat  bahwa Zoroastrianisme itu terus menjadi  yang terpenting di Semenanjung Arab. Ada Para Pemeluk Zoroastria pada periode pra-Islam di Saudi, mungkin di antara suku-suku Tamim di Yaman, dan kita tahu bahwa penganut Zoroaster juga tinggal di Bahrain dan juga oman (Friedmann 2003, 69). Di sana banyak dijumpai bukti arkeologis bekas kuil api seperti  di Bahrain yang kemudian diambil alih oleh Muslim di Hira (Morony 1986, 1110-1111). Ada suku-suku Arab di Hijaz yang condong ke aliran Mazdakite Zoroasterianisme pada masa Kobād I (488-496 dan 498-531 Masehi) dan  pada awal abad ke-6 (Kister1968, 143-144). Dengan demikian, orang-orang Arab tidak hanya memiliki kontak yang luas dengan Zoroasterianisme, tapi suku-suku tertentu tertarik dalam  dan memeluk Zoroasterianisme.namun seiring  Dengan penaklukan Muslim kepada beberapa wilayah di timur tengah dan meluasnya pengaruh islam membuat banyak penganut zoroaster memilih memeluk agama islam .

   
       Lebih lanjut mungkin hanya kegiatan arkeologislah   yang dapat membantu kita menemukan sisa-sisa struktur yang sakral dari era dimana banyak orang arab memeluk zoroastrianisme di Semenanjung Arab dan untuk mengarahkan kita ke lokasi penting dari Arab Zoroasterianisme Yang mungkin di masa depan. Baru-baru ini diidentifikasi sebagai kuburan "Sasanian" dari abad kelima atau lebih ditemukan di Sharjah di UAE (Kutterer et. Al., 2015, 43-54). Jadi, jika makam Persia yang ditemukan di Semenanjung Arab, struktur Zoroaster juga dapat ditemukan di sana. Tapi salah satu harus bertanya jika arsitektur suci Zoroaster adalah sama di Semenanjung Arab seperti yang di Dataran Tinggi Iran.lebih lanjut berikut adalah bukti dari hadis Berikut adalah salah satu seperti Hadis Sahih di mana Mohammad memberikan izin untuk Umar untuk mengumpulkan Jizya Pajak  dari Majusi [Para Pemeluk Zoroastria] dari Hajar, dalam bahasa Arab ... Sebuah indikasi yang jelas bahwa Zoroasterianisme tidak hanya diikuti di kekaisaran Persia, dan Iran yang hanya bagian dari itu ... tetapi juga di bagian Saudi yang berada di bawah pemerintahan otonom Mohammad yang islam. Lebih lanjut berikut isi hadisnya Abu Ubaid meriwayatkan hadits dalam kitab Al-Amwal dari Hasan bin Muhammad yang mengatakan : Nabi SAW pernah menukis surat kepada Majusi Hajar untuk mengajak mereka memeluk Islam, "Siapa saja yang memeluk Ilam sebelum ini, serta siapa saja yang tidak diambil jizyah atas dirinya, hendaknya sembelihannya tidak dimakan, dan kaum wanitanya tidak dinikahi. "

        Zoroastrianisme sendiri tak lenyap seluruhnya di Iran. Hingga kini, jumlah pengikutnya di Iran mencapai 20 ribu orang bahkan lebih diseluruh dunia penulis sendiri memeliki teman dari kalangan zoroastrianism di indonesia dan sering berdiskusi masalah teologi yang terkadang kalau kita membuka pintu dialog maka kita dapati bahwa banyak kekayaan ilmu yang selama ini tidak kita tahu . sebagai tambahan Dalam The Miracle 15 in 1 Syaamil Al-Qur’an disebutkan, Majusi adalah sebutan dalam Islam bagi penganut yang mengikuti agama Zoroaster (Zarathustra) dari Persia, Iran. Zarathustra merombak agama Indo-Eropa. Dewa-dewa diturunkan derajatnya menjadi sekadar malaikat, sementara Tuhan dianggap sebagai esa (satu), yakni Ahura Mazda.

Referensi

G.W. Bowersock, Empires in Collision in Late Antiquity, Brandeis, 2012

Y. Friedmann, Tolerance and Coercion in Islam: Interfaith Relations in the Muslim Tradition, Cambridge University Press, 2003.

J.M. Kister, “Al-Hīra, Some notes on its relations with Arabia,” Arabica  15 (1968): 143-169.

A. Kutterer, S.A. Jasim, E. Yousif, “Burried far from home: Sasanian graves at jebel al-Emeilah (Sharjah, UAE),” Arabian archaeology and epigraphy 26, 2015, pp. 43-54.
Morony, Michael G., “Madjus,” in Encyclopedia of Islam  5 (1986), 1110-1118.

Tabari, The History of al-Ṭabarī: The Sāsānids, the Byzantines, the Lakmids, and Yemen, translated by C.E. Bosworth, New York, State University of New York, 1999.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar